15 June 2014

Mengobati anak hiperaktif dan autis dengan terapi makanan



Gangguan sensori dikenal sebagai disfungsi integrasi. Merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi cara otak untuk memproses sinyal yang dikirim ke panca indra. Gangguan sensori ini banyak dialami oleh anak autisme atau hiperaktif.

Walaupun secara umum diet yang diberikan sama seperti anak-anak normal lain, akan tetapi untuk meningkatkan fungsi otak anak dengan gangguan ini perlu makanan yang lebih bernutrisi. Beberapa hal ini perlu diperhatikan:

1. Tinggi energi
Menurut Exceptional Family Resource Center Organization, anak yang mengalami gangguan sensorik biasanya lebih cepat merasa lelah karena mereka terlalu banyak bergerak atau hiperaktif. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memberikan makanan sumber karbohidrat yang tinggi serat seperti gandum, oatmeal, buah-buahan dan sayuran. Hindari makanan seperti tepung-tepungan yang mengandung gluten.

2. Probiotik
Biasanya anak yang mengalami gangguan sensorik mengalami gangguan autis dan juga hiperaktif. Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan oleh BMC Gastroenterology mendapatkan adanya korelasi antara autis dan masalah gastrointestinal yang memungkinkan anak dengan autisme lebih berisiko menderita masalah pencernaan. Probiotik memiliki manfaat untuk mencegah diare dan meningkatkan penyerapan vitamin dan mineral. Beberapa makanan yang mengandung probiotik seperti miso, acar, dan juga keju.

3. Makanan untuk sistem saraf
Menurut Kelly Dorfman, MS dalam situs Development Delay Resources, vitamin E, asam lemak esensial, vitamin B dan magnesium dapat membantu proses pengiriman informasi ke otak. Makanan kaya magnesium terdapat pada sawi, brokoli dan biji labu. Vitamin B ditemukan dalam biji-bijian, kacang-kacangan dan biji-bijian sedangkan vitamin E dan asam lemak esensial ditemukan dalam salmon dan makarel.

4. Diet seimbang
Walaupun begitu, untuk anak yang memiliki kelainan sensori sebaiknya tetap diarahkan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang untuk menjaga kekebalan tubuh serta membantu anak dalam merespon segala sesuatu dengan cepat. Berikan selalu makanan sumber karbohidrat, protein, lemak serta vitamin dan juga mineral.


Terapi diet disesuaikan dengan gejala utama yang timbul pada anak. Berikut beberapa contoh diet anak autisme:

1. Diet tanpa gluten dan tanpa kasein
Berbagai diet sering direkomendasikan untuk anak dengan gangguan autisme. Pada umumnya, orangtua mulai dengan diet tanpa gluten dan kasein, yang berarti menghindari makanan dan minuman yang mengandung gluten dan kasein.

Gluten adalah protein yang secara alami terdapat dalam keluarga “rumput” seperti gandung/terigu, havermuth/oat, dan barley. Gluten memberi kekuatan dan kekenyalan pada tepung terigu dan tepung bahan sejenis, sedangkan kasein adalah protein susu. Pada orang sehat, mengonsumsi gluten dan kasein tidak akan menyebabkan masalah yang serius/memicu timbulnya gejala. Pada umumnya, diet ini tidak sulit dilaksanakan karena makanan pokok orang Indonesia adalah nasi yang tidak mengandung gluten. Beberapa contoh resep masakan yang terdapat pada situs Autis.info ini diutamakan pada menu diet tanpa gluten dan tanpa kasein. Bila anak ternyata ada gangguan lain, maka tinggal menyesuaikan resep masakan tersebut dengan mengganti bahan makanan yang dianjurkan. Perbaikan/penurunan gejala autisme dengan diet khusus biasanya dapat dilihat dalam waktu antara 1-3 minggu. Apabila setelah beberapa bulan menjalankan diet tersebut tidak ada kemajuan, berarti diet tersebut tidak cocok dan anak dapat diberi makanan seperti sebelumnya.

Makanan yang dihindari adalah:
  • Makanan yang mengandung gluten, yaitu semua makanan dan minuman yang dibuat dari terigu, havermuth, dan oat misalnya roti, mie, kue-kue, cake, biscuit, kue kering, pizza, macaroni, spageti, tepung bumbu, dan sebagainya.
  • Produk-produk lain seperti soda kue, baking soda, kaldu instant, saus tomat dan saus lainnya, serta lada bubuk, mungkin juga menggunakan tepung terigu sebagai bahan campuran. Jadi, perlu hati-hati pemakaiannya. Cermati/baca label pada kemasannya.
  • Makanan sumber kasein, yaitu susu dan hasil olahnya misalnya, es krim, keju, mentega, yogurt, dan makanan yang menggunakan campuran susu.
  • Daging, ikan, atau ayam yang diawetkan dan diolah seperti sosis, kornet, nugget, hotdog, sarden, daging asap, ikan asap, dan sebagainya. Tempe juga tidak dianjurkan terutama bagi anak yang alergi terhadap jamur karena pembuatan tempe menggunakan fermentasi ragi.
  • Buah dan sayur yang diawetkan seperti buah dan sayur dalam kaleng.
Makanan yang dianjurkan adalah:
  • Makanan sumber karbohidrat dipilih yang tidak mengandung gluten, misalnya beras, singkong, ubi, talas, jagung, tepung beras, tapioca, ararut, maizena, bihun, soun, dan sebagainya.
  • Makanan sumber protein dipilih yang tidak mengandung kasein, misalnya susu kedelai, daging, dan ikan segar (tidak diawetkan), unggas, telur, udang, kerang, cumi, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kacang mede, kacang kapri dan kacang-kacangan lainnya.
  • Sayuran segar seperti bayam, brokoli, labu siam, labu kuning, kangkung, tomat, wortel, timun, dan sebagainya.
  • Buah-buahan segar seperti anggur, apel, papaya, mangga, pisang, jambu, jeruk, semangka, dan sebagainya.

2. Diet anti-yeast/ragi/jamur
Diet ini diberikan kepada anak dengan gangguan infeksi jamur/yeast. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pertumbuhan jamur erat kaitannya dengan gula, maka makanan yang diberikan tanpa menggunakan gula, yeast dan jamur.

Makanan yang perlu dihindari adalah:
  • Roti, pastry, biscuit, kue-kue dan makanan sejenis roti, yang menggunakan gula dan yeast.
  • Semua jenis keju.
  • Daging, ikan atau ayam olahan seperti daging asap, sosis, hotdog, kornet, dan lain-lain.
  • Macam-macam saus (saus tomat, saus cabai), bumbu/rempah, mustard, monosodium glutamate, macam-macam kecap, macam-macam acar (timun, bawang, zaitun) atau makanan yang menggunakan cuka, mayonnaise, atau salad dressing.
  • Semua jenis jamur segar maupun kering misalnya jamur kuping, jamur merang, dan lain-lain.
  • Buah yang dikeringkan misalnya kismis, aprokot, kurma, pisang, prune, dan lain-lain.
  • Fruit juice/sari buah yang diawetkan, minuman beralkohol, dan semua minuman yang manis.
  • Sisa makanan juga tidak boleh diberikan karena jamur dapat tumbuh dengan cepat pada sisa makanan tersebut, kecuali disimpan dalam lemari es.
  • Makanan tersebut dianjurkan untuk dihindari 1-2 minggu. Setelah itu, untuk mencobanya biasanya diberikan satu per satu. Bila tidak menimbulkan gejala, berarti dapat dikonsumsi.
Makanan yang dianjurkan adalah:
  • Makanan sumber karbohidrat: beras, tepung beras, kentang, ubi, singkong, jagung, dan tales. Roti atau biscuit dapat diberikan bila dibuat dari tepaung yang bukan tepung terigu.
  • Makanan sumber protein seperti daging, ikan, ayam, udang dan hasil laut lain yang segar.
  • Makanan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan (almod, mete, kacang kedelai, kacang hijau, kacang polong, dan lainnya). Namun, kacang tanah tidak dianjurkan karena sering berjamur.
  • Semua sayuran segar terutama yang rendah karbohidrat seperti brokoli, kol, kembang kol, bit, wortel, timun, labu siam, bayam, terong, sawi, tomat, buncis, kacang panjang, kangkung, tomat, dan lain-lain.
  • Buah-buahan segar dalam jumlah terbatas.

3. Diet untuk alergi dan inteloransi makanan
Anak autis umumnya menderita alergi berat. Makanan yang sering menimbulkan alergi adalah ikan, udang, telur, susu, cokelat, gandum/terigu, dan bias lebih banyak lagi. Cara mengatur makanan untuk anak alergi dan intoleransi makanan, pertama-tama perlu diperhatikan sumber penyebabnya. Makanan yang diduga menyebabkan gejala alergi/intoleransi harus dihindarkan. Misalnya, jika anak alergi terhadap telur, maka semua makanan yang menggunakan telur harus dihindarkan. Makanan tersebut tidak harus dipantang seumur hidup. Dengan bertambahnya umur anak, makanan tersebut dapat diperkenalkan satu per satu, sedikit demi sedikit.

4. Cukupi kekurangan lemak esensial
Kekurangan lemak esensial adalah hal yang umum pada penderita autis. Riset menunjukkan bahwa penderita autis mengalami kerusakan enzimatik yang mengakibatkan pembuangan lemak esensial dari membran sel otak berlangsung lebih cepat dari seharusnya. Oleh karena itu, mereka perlu mengkonsumsi lebih banyak lemak esensial.

Dimanakan terdapat lemak esensial ini? Yaitu di Flaxseed untuk mendapatkan lemak omega 3, berbagai jenis kacang-kacangan namun bukan kacang tanah, serta berbagai lemak tidak jenuh penting lainnya seperti yang terdapat pada minyak zaitun, alpukat, dll.

5. Cukupi akan kebutuhan nutrisi penting
Jika dalam pemeriksaan laboratorium ditemukan kekurangan nutrisi seperti pada kasus Habbo, segera koreksi makanan yang kaya dengan nutrisi yang kurang tadi. Beberapa yang penting adalah: Vitamin B6, magnesium, Zinc, Vitamin C, molybdenum, probiotik dan prebiotik yang berkualitas. Semua ini usahakan dari sumber yang alami, namun bila mendesak, gunakan supplemen yang berkualitas dan dapat dipercaya.


Cara mengatur makanan secara umum:
  • Berikan makanan seimbang untuk menjamin agar tubuh memperoleh semua zat gizi yang dibutuhkan untuk keperluan pertumbuhan, perbaikan sel-sel yang rusak dan kegiatan sehari-hari.
  • Gula sebaiknya dihindari, khususnya bagi yang hiperaktif dan ada infeksi jamur. Fruktosa dapat digunakan sebagai pengganti gula karena penyerapan fruktosa lebih lambat disbanding gula/sukrosa.
  • Minyak untuk memasak sebaiknya menggunakan minyak sayur, minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak kacang tanah, minyak kedelai, atau minyak olive. Bila perlu menambah konsumsi lemak, makanan dapat digoreng.
  • Cukup mengonsumsi serat, khususnya serat yang berasal dari sayuran dan buah-buahan segar. Konsumsi sayur dan buah 3-5 porsi per hari.
  • Pilih makanan yang tidak menggunakan food additive (zat penambah rasa, zat pewarna, zat pengawet).
  • Bila keseimbangan zat gizi tidak dapat dipenuhi, pertimbangkan pemberian suplemen vitamin dan mineral (vitamin B6, vitmin C, seng, dan magnesium).
  • Membaca label makanan untuk mengetahui komposisi makanan secara lengkap dan tanggal kadaluwarsanya.
  • Berikan makanan yang cukup bervariasi. Bila makanan monoton, maka anak akan bosan.
  • Hindari junk food seperti yang saat ini banyak dijual, ganti dengan buah dan sayuran segar.



Sumber: dari berbagai sumber.



1 comment:

  1. Saya sangat berterimah kasih banyak kepada nyi atas bantuannya saya bisa menang togel,
    saya benar2 tidak percaya angka ny kasi dan hampir pinsang karna angka yang di berikan nyi ternyata.
    tembus.
    awalnya saya cuma coba2 menelpon, saya bilang saya terlantar di propensi sumatra dan.
    tidak ada onkos pulang,
    mulanya saya ragu tapi dengan penuh pengharapan saya pasangin 100lembar dan.
    ALHAMDULILLAH berhasil,
    sekali lagi makasih banyak yaa nyi… dan saya tidak akan lupa bantuan.
    dan budi baik Nyi Reksosaraswati,
    bagi anda yang ingin seperti saya.
    silahkan HBG/SMS 082 322 216 958
    Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
    INGAT…kesempatan tidak akan datang untuk ke 2 kalinya…!

    ReplyDelete

Contact Form

Name

Email *

Message *