16 November 2015

Racun laba-laba sebagai natural viagra?



Disfungsi ereksi atau yang dulu dikenal dengan istilah impotensi adalah salah satu gangguan seksual pada pria yang ditandai dengan gejala penis yang sulit ereksi saat sedang berhubungan intim.

Disfungsi ereksi adalah salah satu gangguan seksual yang ditandai dengan ketidakmampuan penis untuk ereksi dengan keras atau mempertahankannya tetap keras ketika melakukan aktifitas seksual bersama pasangan.

Masalah ereksi yang tidak bisa keras biasanya bersifat sementara dan tidak terlalu diperhatikan oleh penderita. Tetapi jika disfungsi ereksi (impotensi) yang dialami sudah berlangsung cukup lama, yang menurut WHO mencapai 3 bulan atau lebih, menyebabkan stres, menimbulkan masalah dengan istri dan atau telah mempengaruhi tingkat kepercayaan diri, maka itu adalah pertanda untuk segera ke dokter untuk berobat.

Meskipun banyak pria yang merasa malu bertemu terapis seks atau dokter untuk konsultasi mengenai masalah ereksi yang dialami, hal tersebut perlu dilakukan karena disfungsi ereksi bisa jadi adalah pertanda adanya kondisi kesehatan yang perlu segera ditangani seperti penyakit jantung dan diabetes. Dengan mengetahui dan menangani penyakit penyebabnya, maka Pengobatan disfungsi ereksi dapat dilakukan dengan tepat.

Kapan seseorang bisa dikatakan menderita disfungsi ereksi?

Karena kasus disfungsi ereksi biasanya unik dan dipengaruhi oleh faktor situasi dan kondisi psikis, maka penderita perlu memperhatikan kualitas ereksinya pada beberapa kondisi di bawah ini:
  1. Saat bercumbu/foreplay, penis seharusnya ereksi dengan keras, apalagi jika pasangan memberi rangsangan yang cukup lama di daerah kelamin.
  2. Saat penetrasi ke dalam vagina, penis harus cukup keras dan tegang agar bisa menembus liang vagina istri.
  3. Saat melakukan aktifitas hubungan seks, penis akan bergerak berulang-ulang di dalam vagina. Saat itu, penis harus dalam keadaan ereksi keras sampai ejakulasi terjadi.

Penis sesungguhnya sekumpulan daging dan pembuluh darah yang tak bertulang, dia hanya bisa keras dan tegang jika terisi penuh dengan darah, terdapat beberapa syarat agar penis bisa ereksi keras seperti kondisi kesehatan fisik, psikis dan situasi yang mendukung. Adanya masalah pada salah satu hal tersebut akan mempengaruhi kualitas ereksi penis.

Banyak pasangan suami istri yang melakukan hubungan intim dua atau tiga kali seminggu, yang artinya delapan sampai dua belas kali sebulan, artinya dalam tiga bulan sekitar 30 sampai 40 kali suami gagal ereksi baru bisa dikategorikan menderita disfungsi ereksi. 

Disfungsi ereksi kadang terjadi sesekali saja dan tidak permanen. Banyak pria mengalaminya karena stres, setelah masalah hulang kemampuan seksual kembali nirmal. Namun, pada umumnya impotensi ini adalah pertanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan pengobatan. Gangguan seksual ini juga dapat menjadi pertanda adanya masalah emosional atau relasionship dengan pasangan yang membutuhkan konsultasi dengan seorang profesional.

Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi disfungsi ereksi (impotensi) yang benar adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk melakukan hubungan seksual, dimana kondisi tersebut telah terjadi pada rentan waktu satu sampai tiga bulan.



Konon salah satu obat alternatif yang disebut-sebut dapat menyembuhkan disfungsi ereksi secara permanen adalah racun laba-laba dari negara Brasil.

Setidaknya demikian hasil sebuah penelitian terkini tentang efek racun laba-laba Brasil yang dikenal sangat berbisa terhadap ‘senjata’ andalan para pria di seluruh dunia.

Sesungguhnya medis memberikan beberapa alternatif pengobatan disfungsi ereksi seperti penggunaan obat penguat ereksi seperti viagra, pompa, vacuum, suntik dan operasi. Tapi metode tersebut hanya memberikan efek jangka pendek dan penggunaan jangka panjang dapat menciptakan ketergantungan.

Padahal jumlah penderita disfungsi ereksi setiap tahunnya bertambah. Sebuah studi baru-baru ini dilakukan oleh para peneliti di Johns Hopkins University dan menemukan bahwa ada sekitar 18 juta orang di Amerika Serikat yang menderita disfungsi ereksi.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar satu dari tiga penderita disfungsi ereksi ringan sampai berat tidak bereaksi terhadap pil viagra yang diresepkan dokter, beberapa yang lain justru lebih cocok dengan pil alternatif seperti cialis dan levitra.

Racun Laba-Laba Brasil Adalah Natural Viagra

Racun laba-laba Brasil atau yang dikenal dengan nama ilmiah Phoneutria nigriventer adalah salah satu jenis laba-laba beracun yang kebanyakan hidup di sekitar kebun pisang dan karena itu laba-laba ini disebut juga laba-laba pisang.

Laba-laba ini oleh warga setempat dikenal sangat beracun. Dengan hanya satu gigitan dari salah satu kaki dari delapan kaki yang dimilikinya sudah dapat merusak sistem syaraf dan menyembabkan timbulnya kesulitan mengendalikan otot-otot tubuh.

Gigitan laba-laba ini juga dapat menyebabkan sesak nafas pada korban. Terlambat minum obat anti racun dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan oksigen.

Sampai saat ini ada 10 dari 7000 orang telah meninggal akibat gigitan laba-laba Brasil. Para korban pria yang selamat menceritakan mereka mengalami ereksi yang sangat kuat selama beberapa jam pasca digigit laba-laba tersebut.

Kondisi penis yang mengalami ereksi lebih dari empat jam secara terus menerus dalam dunia medis disebut priapisme. Kondisi ini jika tidak segera disembuhkan dapat menyebabkan impoten permanen pada pria akibat rusaknya struktur di dalam penis.

Fenomena ereksi berkepanjangan akibat gigitan laba-laba Brasil menarik perhatian seorang ahli ilmu faal dari Medical College of Georgia bernama Kenia Pedrosa Nunes. Peneliti ini berpendapat bisa laba-laba Brasil dapat digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi pada pria jika dosisnya tepat.

Menurut Kenia, bisa laba-laba Brasil bisa menjadi obat disfungsi ereksi yang manjur jika racun dalam bisa tersebut dapat dihilangkan. “Racun tersebut merupakan campuran dari beberapa molekul,” tulis Kenia didalam Journal of Sexual Medicine belum lama ini.

Kenia Nunes melakukan uji coba terhadap hewan dengan memberikan bahan aktif dengan label Pntx2-6 yang berasal dari bisa laba-laba kepada tikus yang menderita disfungsi ereksi akibat tekanan darah yang tinggi.

Dari penelitiannya tersebut, Kenis menemukan kalau bahan aktif tersebut berfungsi sangat baik pada tikus. Dan karena fungsinya yang luar biasa itu, Kenis menyebut racun laba-laba sebagai natural viagra.

Masih menurut Kenia, cara kerja racun laba-laba Brasil berbeda dengan cara kerja viagra dalam menimbulkan ereksi. “Racun laba-laba memiliki jalur yang berbeda dalam menyebabkan penis menjadi tegang dan keras, jalur tersebut dapat meminimalkan efek samping yang biasa diderita pengguna viagra.

Tentu dengan penemuan ini para pria penderita disfungsi ereksi bisa sedikit berbahagia terutama oleh mereka yang tidak cocok dengan sistem pengobatan konvensional.

“Racun laba-laba dapat menjadi pengobatan alternatif disfungsi ereksi,” jelas Kenis Nunes. Jika segalanya berjalan sesuai jadwal, maka tidak lama lagi racun laba-laba Brasil dapat ditemui di rak-rak apotik dan toko obat di seluruh dunia.

Sampai saat ini ada banyak pengobatan alternatif disfungsi ereksi yang biasa dipilih oleh penderita yang tidak mau menggunakan obat kuat yang diresepkan dokter, salah satunya dengan mengkonsumsi obat tradisional penyembuh impotensi.

INGAT! Untuk hasil yang lebih cepat anda boleh menggunakan obat yang berasal dari racun laba-laba Brasil, tapi anda harus menunggunya, setidaknya sampai keluar rekomendasi dari Balai Obat dan Makanan.



Sumber: dari berbagai sumber.


0 comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *